Judul :
Hikayat Mashudulhakk (perkara si bungkuk dan si panjang)
Unsur intrinsik :
·
Tema : Kesetiaan dan Pengkhianatan
dalam Cinta2
·
Tokoh :
ü Masyhudulhakk
: arif, bijaksana, suka menolong, cerdik, baik hati.
ú …Masyhudulhakk
pun besarlah. Kalakian maka bertambah-tambah cerdiknya dan akalnya itu.
ú Maka
bertambah-tambah masyhurlah arif bijaksana Masyhudulhakk itu.
ú …..Maka
pikirlah 5) Masyhudulhakk,"Baik kepada seorang-seorang aku bertanya,
supaya berketahuan siapa salah dan siapa benar di dalam tiga orang mereka itu.
ü Si
Bungkuk : setia pada istrinya, suka mengalah, mudah percaya.
ú Maka
kata orang tua itu, "Istri hamba, dari kecil nikah dengan hamba.
ú Maka
Bedawi itu pun turunlah ia ke dalam sungai itu merendahkan dirinya, hingga
lehernya juga ia berjalan menuju orang tua yang bungkuk laki-istri itu. Maka
kata orang tua itu, "Tuan hamba seberangkan apalah 2) hamba kedua ini.
ú Maka
kata orang tua itu kepada istrinya, "Pergilah diri dahulu." Setelah
itu maka turunlah perempuan itu ke dalam sungai dengan orang Bedawi itu.
ü Si
Panjang / Bedawi : licik, egois.
ú Setelah
didengar oleh Bedawi kata orang tua bungkuk itu dan serta dilihatnya perempuan
itu baik rupanya, maka orang Bedawi itu pun sukalah, dan berkata di dalam
hatinya, "Untunglah sekali ini!
ú Maka
kata Bedawi itu, "Bahwa perempuan itu telah nyatalah istri hamba; lagi
pula perempuan itu sendiri sudah berikrar, mengatakan hamba ini tentulah
suaminya.
ü Istri
Si Bungkuk : mudah dirayu, tidak setia, suka berbohong, egois.
ú hamba
jadikan istri hamba." Maka berbagai-bagailah katanya akan perempuan
itu.Maka kata perempuan itu kepadanya, "Baiklah.
ú ….maka
diperiksa pula oleh Masyhudulhakk. Maka kata perempuan itu, "Si Panjang
itulah suami hamba.
·
Setting :
ü tempat
:
ú tepi
sungai : Maka ia pun berhentilah di tebing sungai itu dengan istrinya.
ú Sungai
: turunlah perempuanitu ke dalam sungai dengan orang Bedawi itu
ü Suasana
:
ú menegangkan:
Maka pada sangka orang tua itu, air sungai itu dalam juga.
ú Mengecewakan: "Daripada hidup melihat hal yang
demikian ini, baiklah aku mati.Setelah itu maka terjunlah ia ke dalam sungai
itu.
ú Membingungkan:
Maka dengan demikian jadi bergaduhlah mereka itu. Syahdan maka gemparlah.
ü Waktu
: tidak diketahui
·
Alur : Alur maju
ü Eksposisi :
Mashudulhakk arif bijaksana dan pandai
memutuskan perkara-perkara yang sulit maka berapa lamanya Masyhudulhakk pun
besarlah. Kalakian maka bertambah-tambah cerdiknya dan akalnya itu. Maka pada
suatu hari adalah dua orang laki-istri berjalan. Maka sampailah ia kepada suatu
sungai.
ü Complication
:
….serta dilihatnyaperempuan itu baik
rupanya, maka orang Bedawi itu pun sukalah, dan berkata di dalam hatinya,
"Untunglah sekali ini!
ü Rising
action :
Maka sampailah kepada pertengahan sungai
itu, maka kata Bedawi itu kepada perempuan itu, "Akan tuan ini terlalu
elok rupanya dengan mudanya. Mengapa maka tuan hamba berlakikan orang tua
bungkuk ini? Baik juga tuan hamba buangkan orang bungkuk itu, agar supaya tuan
hamba, hamba ambit, hamba jadikan istri hamba."
ü Turning
point :
Maka orang tua itu pun datanglah mengadu
kepada Masyhudulhakk. Setelah itu maka disuruh oleh Masyhudulhakk panggil
Bedawi itu. Maka Bedawi itu pun datanglah dengan perempuan itu. Masyhudulhakk,
"Baik kepada seorang-seorang aku bertanya, supaya berketahuan siapa salah
dan siapa benar di dalam tiga orang mereka itu.
ü Ending :
Masyhudulhakk dengan sekalian orang
banyak itu pun tahulah akan salah Bedawi itu dan kebenaran orang tua itu. Maka
Bedawi itu pun mengakulah salahnya. Demikian juga perempuan celaka itu. Lalu
didera oleh Masyhudulhakk akan Bedawi itu serta dengan perempuan celaka itu
seratus kali.
·
Poin of View :
ü orang
ke-3 :
Maka
bertambah-tambah masyhurlah arif bijaksana Masyhudulhakk itu.
·
Amanat :
ü Jangan
berbohong karena berbohong itu tidak baik, merupakan dosa, dan hanya akan
menimbulkan kerugian pada diri kita sendiri
ü Bantulah
dengan ikhlas orang yang membutuhkan bantuan
ü Syukurilah
jodoh yang telah diberikan Tuhan, yakini bahwa jodoh itu baik untuk kita
ü Jangan
mengambil keputusan sesaat yang belum dipikirkan dampaknya
ü Jadilah
orang yang bijaksana dalam mengatasi suatu masalah
Unsur ekstrinsik
:
·
Nilai religiusitas :
kita harus selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah. Jangan
pernah merasa iri dengan apa yang tidak kita miliki karena apa yang te;ah
diberikan Allah kepada kita adalah sesuatu yang memang terbaik untuk kita. Janagn
seperti yang ada pada hikayat mashudulhakk.
·
Nilai moral :
Janganlah sekali-kali kita
memutar
balikkan fakta, mengatakan bahwa yang salah itu benar dansebaliknya, karena
bagaimanapun juga kebenaran akan mengalahkan ketidak benaran.
·
Nilai social budaya :
Sebuah kesalahan
pastilah akan mendapat sebuah balasan, pada hikayat ini diterangkan bahwa
seorang yang melakukan keslahan seperti berbohong maka akan did era sebanyak
seratus kali. (Lalu didera oleh
Masyhudulhakk akan Bedawi itu serta dengan perempuan celaka itu seratus kali.)
·
Kepengarangan :
Hikayat mashudulhakk ini dari salah satu
naskah lama (Collectie v.d. Wall) dengan diubah di sana-sini setelah
dibandingkan dengan buku yang diterbitkan oleh A.F. v.d. Wall (menurut naskah
yang lain dalam kumpulan yang tersebut).Dalam Volksalmanak Melayu 1931 (Balai
Pustaka) isi naskah yang dipakai v.d. Wall itu diringkaskan dan sambungannya
dimuat pula, dengan alamat "Masyudhak".. Dinantinya.
ijin copas yaa=))
BalasHapusbuat tugas BI wehehe
silahkaaaaaaaan. baca2 posting yang lain ya
BalasHapusThank you~~
BalasHapus